Tuesday, 13 December 2011

a Review of "Divortiare"


Judul               : Divortiare

Penulis            : Ika Natassa

Penerbit          : Gramedia Pustaka Utama

Tahun             : Juli 2010

Tebal               : 323

"Commitment is a funny thing, you know? It's almost like getting a tattoo. You think and you think and you think and you think before you get one. And once you get one, it sticks to you hard and deep"
Divortiare adalah novel Ika Natassa yang saya baca setelah Antologi Rasa. Dari judulnya saja jujur saya sudah bisa menebak bahwa novel ini pasti bercerita tentang perceraian, dan ternyata benar. Let’s meet Alexandra Rhea Wicaksono, 27 tahun dan seorang banker yang sukses. Mengutip kalimat “nobody’s perfect,” hidup Alexandra, khusunya percintaan tidaklah semulus karirnya. Dengan gaji dan posisi yang sangat tinggi di kantornya, Alex harus menempuh jalan yang halal sekaligus dibenci Tuhan yaitu perceraian. Masalahnya simple, Alex dan Beno, mantan suaminya, yang notabene adalah seorang dokter yang sukses, sama-sama memiliki kesibukan yang padat. Kurangnya komunikasi dan intensitas pertemuan membuat Alex dan Beno kerap beradu mulut instead of kangen-kangenan layaknya pasangan yang lama tidak berjumpa.

Kehidupan Alex pasca bercerai adalah bagian yang sangat menarik. Bagaimana dia berusaha untuk bangkit dan move on dari bayangan seorang Beno. Tapi ditengah upaya “menghilangkan” seorang Beno dari hidupnya, Alex sendiri belum bisa menghapus Beno dari “dada” nya. Bayangkan yaa, di dada kiri Alex itu masih ada sebuah tattoo bertuliskan nama Beno, yang ia buat waktu mereka honeymoon di Bali. 
“Jadi lebih penting punya Furla baru daripada ngilangin nama mantan laki lo dari dada lo?”
Dan Alex sempat merasa berat untuk menghapus tattoo tersebut. Alex bahkan masih mempercayai Beno sebagai dokter pribadinya yang selalu dia repotin waktu sakit. Lahhh???

Lalu munculah seorang Deni yang digadang-gadang sebagai calon suami Alex selanjutnya. Pria yang hampir sempurna dengan fisik, materi, dan kesabarannya yang ternyata belum mampu menggugah hati Alex 100%. Kasian sekali si Deni ini.

Well, kegalauan Alex, dinginnya seorang Beno, dan sabarnya seorang Deni menjadi hal yang sangat menarik di novel ini. Tarik ulur, love and hate, antara Alex dan Beno menjadi sebuah kontras yang lucu. Bagaimana Alex yang membeci sekaligus membutuhkan Beno dalam hidupnya.

Mbak Ika mampu meramu kalimat demi kalimat dengan sangat baik sehingga tidak membosankan dan kelihatan sangat alive! Tema atau ide tentang perceraian tergolong unik dan kreatif karena masih jarang dikupas di novel manapun. Overall ini novel yang sangat bagus untuk para bookworm yang merasa jenuh dengan tema itu-itu saja. Happy reading :)
beautiw 
ps: btw bakal ada sekuel dari Divortiare yang berjudul Twivortiare loh. Terbit sekitar Februari 2012. Can't wait! don't miss it :)

No comments: