Wednesday 25 January 2012

a Review of Ilana Tan's "Sunshine Becomes You"

Judul              : Sunshine Becomes You

Penulis           : Ilana Tan

Penerbit         : Gramedia Pustaka Utama

Tahun             : 2012

Tebal             : 432



“Walaupun tidak ada hal lain di dunia ini yang bisa kaupercayai, percayalah bahwa aku mencintaimu. Sepenuh hatiku.”

Sunshine Becomes You adalah novel kelima dari pengarang best seller tetralogi 4 musim, Ilana Tan. Jujur ini adalah karya Ilana yang saya baca pertama kali karena penasaran kenapa buku-bukunya selalu menjadi best seller. Mengapa saya tidak mencoba baca dari tetralogi 4 musimnya? Simply karena saya kurang begitu suka buku yang berseri.

Here’s a little review about this novel:

Let’s meet Alex Hirano, seorang pemain piano terkenal di New York. Cuek, perfectionist, dan pendiam. Malang, tangannya harus terkilir setelah ditabrak seorang gadis di tempat mengajar adiknya. Yang akhirnya mengharuskan Alex membatalkan seluruh rangkaian konsernya hingga akhir tahun. Alex memiliki adik bernama Ray. Mereka menaruh hati terhadap wanita yang sama. Siapa wanita itu?

Dia adalah Mia Clark, seorang penari dan instruktur yang sangat berbakat di Small Steps Big Steps Dance Studio (SSBSDS). Lulusan sekolah tari Juilliard yang harus mengabaikan tawaran untuk bergabung dengan beberapa group tari ternama dikarenakan penyakit jantungnya. Hidupnya berubah setelah menabrak Alex di SSBSDS yang mengharuskan Clark, begitu Alex menyapanya, untuk menjadi pengurus rumah. Membantu Alex yang tidak dapat bekerja dengan satu tangan.

Singkat cerita Mia berjanji akan membantu Alex hingga tangannya sembuh. Mulai dari membuatkan kopi untuk Alex hingga menjadi sopir pribadi Alex. Kebersamaan yang selalu mereka jalani menumbuhkan rasa ketergantungan hingga timbul cinta diantara mereka. Alex begitu uring-uringan ketika Mia tidak datang ke apartemennya. Begitupun Mia yang selalu terlihat tidak bersemangat ketika tidak bersama Alex. Kenyataan unik itu makin tidak bisa ditampik oleh keduanya. Alex dan Mia pun positif saling jatuh cinta.

Di akhir cerita, penyakit jantung yang menggerogoti Mia membuat Mia tidak dapat lama bertahan hidup walaupun sudah diberikan donor jantung, namun tubuh Mia menolak jantung tersebut.

Keseluruhan novel ini cukup manis, cocok untuk menemani waktu santai dan liburan. Terbukti dengan banyaknya scene-scene manis yang terkadang membuat saya sendiri tersenyum membacanya. Hanya kelemahan novel ini adalah alur yang monoton. Mia terlalu lemah dan Alex tentu diposisikan sebagai “prince” di novel ini yang siap sedia membantu sang putri. Menurut saya novel ini kurang kejutan dan lonjakan-lonjakan emosi yang selalu saya harapkan pada setiap novel.

Mengenai gaya menulis Ilana Tan sendiri cukup halus dan mudah dimengerti, hanya saja kurang variasi dalam memainkan dialog dan emosi pembaca. Overall saya hanya butuh waktu dua hari untuk menyelesaikan novel ini. Artinya saya hampir 80% suka, terlepas dari kritik dan ekspetasi berlebih yang saya harapkan. Karya Ilana Tan selanjutnya cukup menarik untuk dinantikan.
beautiw 

ps: novel ini dijadwalkan akan terbit serentak 2 Februari 2012, go grab it fast!

10 comments:

fiksimetropop said...

iya, selain setting lokasi yang nggak dibahas, dialognya juga biasa banget, nggak ada yang benar-benar memorable atau yang membuat konflik menjadi lebih tajem...;(

btw, ini novel kelima Ilana lho, dan yang tetralogi 4 Musim itu nggak benar-benar berseri juga, jadi kalo baca masing-masing bisa...saya baca buku keduanya baru baca buku ketiga terus loncat buku pertama, terus buku keempat, nggak ngaruh kok...hehehe, IMHO

Pratiwi Utaminingsih said...

haha kalo novel kelimanya aja kurang tajem gini aku jadi ragu baca yg sebelumnya kak :p
makasi udah mampir :)

Wury said...

Tetralogi 4 musin Ilana Tan aku udah punya. Yang kelima ini malah belum punya. Menurutku paling bagus malah yang ketiga, Winter In Tokyo
Kalo yang kelima ini aku baca resensinya jadi ragu buat beli. Hehe

Pratiwi Utaminingsih said...

yg ketiga bagus yah? hihi boleh lah dicoba :D
yg kelima ini emg manis sih, tapi kurang greget aja.

theresia karmelia anastasia said...

thankyou for the review, anyway tetep aja penasaran pengen beli novelnya :D:D

Pratiwi Utaminingsih said...

actually this book worth reading kok, beli aja ;)

reglest said...

Halo, salam kenal^^
Jujur saja, novelnya Ilana Tan, gaya menulisnya memang seperti itu...datar, dan hanya mengandalkan plot, seluruh karakter pria&wanita-nya rata2 seperti itu semua, bukan bermaksud merendahkan, tapi memang seperti itu...

Saya sedikit curiga bahwa Ilana Tan ini tidak terlalu fasih berbahasa Indonesia, saya pernah mencoba membayangkan dialog ini dalam bahasa inggris, dan rasanya jauh lebih berbobot daripada bahasa Indonesianya. Bagaimana menurutmu? *cari pendukung* hehe

Sebenarnya worth reading, tapi yah...masalahnya ada pada diksi sang author sehingga kurang menggelintir, kata2 yang dipilih terlalu generik sehingga kurang menajamkan alur

Pratiwi Utaminingsih said...

hai reglest, salam kenal juga :)
setuju sekali, bahasanya bisa dibilang baku ya utk tulisan sekelas creative writing, toh novel itu bukan jurnal ilmiah. hoho

well ini novel ilana tan pertama yg kubaca, belum baca yg season series itu.

yah semoga karya ilana selanjutnya cpt rilis biar bisa dipake utk bahan perbandingan :)

Cerpen cinta said...

Ah suwer ku pengen buku yang ini... #ketinggalan info.
Kalo keempat serinya si aku udah baca. dan menurut aku beneran so sweet, makanya yang ini juga penasaran. cuma beneran sad ending ya?......

Pratiwi Utaminingsih said...

yup sad ending, tapi aku ga sampe berlinangan air mata, haha