So
hi! Apa kabar semuanya? Kira-kira masih ada yang main blog ga ya hari gini?
Secara semua sudah beralih ke platform lebih simple yaitu Instagram, Facebook,
dsb. But idk why, for me blogging is still encouraging apalagi kalo mau cerita
panjang lebar (Bisa sih nulis long caption di IG atau FB tapi buatku kurang
nyaman, hehe). Anyway sebenarnya postingan ini nyambung dari postingan saya
sekitar tahun 2017 dengan judul Curhat Promil. Sila diklik linknya
untuk baca postingannya.
Jadi
singkat cerita sejak promil dengan injeksi perangsang untuk memperbesar sel
telur dengan dr. Yusuf belum berhasil, saya dan suami memutuskan stop dulu ke
dokter. Selain alasan biaya, ternyata stress juga loh kita promil di obgyn
apalagi kalo hasilnya jauh dari harapan. Akhirnya kami ikhtiar lagi secara
alami dan konsentrasikan keuangan untuk renovasi rumah yang sudah kami beli
sejak 2016 lalu.
Jadi
sejak November 2017 sampai pertengahan Mei 2019 tidak ada kunjungan sama sekali ke dokter kandungan.
Ikhtiarnya pake apa? Rajin-rajin makan buah dan sayur, doa kencengin sampe
nangis. Hahah ini serius loh. Kadang sampe bingungnya mau doa pake kata-kata
gimana biar dikabulkan, saya pernah setelah sholat cuma nangis sekeras-kerasnya
karena gatau lagi harus gimana. Saya bingung, dari hasil medis, kami berdua
sehat, sangat-sangat memungkinkan untuk mempunyai keturunan. Saya bingung
sehingga saya sering cari-cari kesalahan saya sendiri. Apakah amal saya masih
kurang? Apakah saya jahat ke orang tua? Apakah ada perbuatan atau perkataaan
saya yang menyakiti orang lain? Yang pasti jawaban dari semua itu adalah
"Iya amalnya mungkin masih kurang, iya mungkin kamu pernah secara tidak
sengaja jahat ke orang tua, iya mungkin pernah secara tidak sengaja menyakiti
orang lain." I know Im not that perfect, but I least I didn't do that in
purpose ya kan? Dan aku sering kok dalam sholatku meminta ampunan atas semua
itu. Tapi semua itu belum berhasil untuk membuat kami diberi kepercayaan untuk
menjadi orang tua.
Sempat terpikir di awal 2019 kami bertekad untuk kembali promil ke dokter setelah Idul Fitri. Kali ini promilnya
harus sampai tuntas. SAMPAI TUNTAS! Bahkan kami siap kalopun nantinya kami
memiliki buah hati dengan cara medis seperti inseminasi atau bayi tabung. Tapi belum sempat ke obgyn untuk promil, keajaiban itu terjadi pada tanggal 19 Mei 2019 (tanggalnya cantik banget sih nak yg kamu pilih buat nunjukin ke Bapak Ibu kalo kamu udah ada di perut Ibu
:') ). Ceritanya, harusnya jadwal mens saya adalah tanggal 18 Mei 2019. Nah
tanggal 18 Mei sore, menjelang berbuka, ketika mau mandi, ternyata ada flek
coklat di celana dalam. Saya pikir itu darah haid. Maka saya langsung
membatalkan puasa dan kasih tau suami kalo bulan ini masih mens. Kecewa?
Yaiyalah pastiii! Cuma tidak se-stress bulan-bulan sebelumnya karena bulan
itu memang kami berdua sangat-sangat sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
Berhubungan pun tidak terlalu intens karena sampe rumah udah pada capek,
wkwkkwkw. Tapi ya namanya sudah rejeki dan waktu yg sangat indah yg Allah
pilih, flek tersebut tinggalah sebuah flek. Dia tidak berlanjut lagi di jam-jam
berikutnya alias bersih sih sih sihhhhh. Tanggal 19 Mei pagi sekitar jam
8.30an, flek terpantau bersih tak nampak lagi. Entah apa yg merasuki pikiran
saya, saya kepikiran untuk testpack. Jadi ada stok satu testpack di rumah. Kebiasaan,
kalo ada testpack nganggur pasti gatel pengen nyobain. Padahal udah tau
hasilnya pasti negatif :(. Kali ini bodo amat lah testpack aja tanpa ada
harapan apapun, karena tujuan saya cuma pengen buang tu testpack biar ga jadi
pikiran. Kalo dibuang masih segelan kan sayang yekann? Jadi pake aja lah
hahaha. So, pipislah gue, celupin testpack ke urin, dah taro di atas WC tanpa
nungguin hasilnya, biasanya duong gue tungguin banget! Setelah bebersih, saya ambil tu testpack daaaannnnnn ku terperangah dengan dua garis merah
disana. Ya Allah sekujur badan gemeteran, bingung gatau harus gimana
karena demi Allah sungguh ga nyangka bakal dua garis hasilnya. Waktu itu suami
lagi di kantor dan saya langsung telpon dia untuk pulang dan minta dibelikan testpack
lagi. Suami rada bingung kenapa kok minta dibeliin testpack karena setau dia
saya lagi mens. Terus kami video call dong dan saya nunjukin hasil testpack dan
respon dia sumpah kocak banget, bengong dan kebingungan. Singkatnya dia pulang
bawa dua merk testpack yang berbeda, yang mahal dan yang murah. Langsung saya
coba semua dan jreeengggg tetap positif pemirsaaaaa. Seketika kami langsung
berpelukan, nangis, bingung juga ini mimpi atau bukan. Dan ternyata
alhamdulillah semua ini adalah nyata. Rejeki yang indah di bulan Ramadan yang
penuh berkah, benar-benar penuh berkah.
Tanpa
banyak ba-bi-bu saya langsung telpon ke RS Hermina Palembang tanya siapakah
obgyn yang available pada pagi itu juga. Dari beberapa pilihan kami memilih dr.
Aryani Aziz untuk mengecek apakah benar ada keajaiban dalam rahim saya dan puji
syukur alhamdulillah memang benar dia adanya, kantong kecil yang sangat indah
telah muncul di rahim hambamu ini Ya Allah. Sebuah penantian panjang selama 3 tahun 2 bulan. Penantian
yang tidak mudah, penuh dengan peluh dan air mata. Tapi semua terbayar setelah
hari itu, tanggal 19 Mei 2019. Segera kami memberitahukan kabar bahagia ini
kepada orang tua, keluarga, dan beberapa teman dekat. Alhamdulillah semuanya
bahagia.
1st USG. 3w6d |
Saya
hanya mau bilang kepada teman-teman yang masih menanti, jangan berhenti
berusaha, berdoa, dan berharap. Saya tahu ini sangat melelahkan, sangat-sangat
melelahkan. Tapi percayalah, Allah itu Maha Baik. Sudah itu saja.
Sampai
blog ini ditulis Alhamdulillah usia kandungan sudah memasuki usia 14 minggu. Second trimester, yeay! Everything goes well. Ngerasa pusing dan sedikit mual di awal-awal kehamilan tapi semua bisa
teratasi. Mohon doanya supaya semuanya lancar hingga persalinan ya oom tante.
Insyallah nanti dilanjut lagi kalo ada mood buat nulis. Bye! x
10w2d |
No comments:
Post a Comment