Wednesday 8 June 2011

Sebuah Renungan Tentang "Kisah Dua Raja"

ahh alright, sebenarnya saya mau share cerita ini sejak lama, cuma karena saya kurang jago merangkai kata yaa batal terus :p ini cerita saya dapat dari sebuah blog beberapa waktu lalu. Begini ceritanya:

Suatu hari ada seorang nelayan yang pergi memancing bersama putranya, sambil menunggu ikan hasil tangkapan, maka sang ayah pun menuturkan sebuah cerita kepada putranya. 

Alkisah ada sebuah negeri yang yang di pimpin oleh seorang raja yang sangat bijaksana, Rakyatnya hidup rukun dan makmur, tak ada persoalan yang sangat berarti di kala itu. Selain bijaksana, raja juga seorang dermawan dan berakhlak mulia pendek kata dia adalah raja yang sempurna. Waktu pun berlalu, dan tiba-tiba sang raja menderita sakit berat. Para tabib istana pun berkumpul mereka berusaha mencari obat yang paling mujarab untuk kesembuhan Sang Raja. Akhirnya, mereka mengetahui bahwa obat yang paling pas adalah dengan memakan buah khas yang tumbuh di negeri tersebut. Namun, sayangnya, buah tersebut hanya berbuah pada musim tertentu, dan saat itu, pas saat musim buah tersebut tiba. Namun Allah berkata lain, buah tersebut tak sebutir pun yang Allah tumbuhkan. Semua bunga bakal buah gugur. Alhasil, sebutir pun benar-benar tak berhasil berbuah; dan akhirnya, sakit Sang Raja semakin parah; terus menerus; dan tak ada obat mujarab selain buah tersebut. Akhirnya.. Sang Raja meninggal dunia.
Setelah raja meninggal, rakyat pun mencari penggati raja yang baru, persaingan dan aksi politik tak dapat di hindari. Berbagai makar dan tebar pesona pun menjelma menjadi intrik, demi sebuah kekuasaan. Dan, akhirnya..terpilihlah raja yang menggantikan posisi raja pertama. Namun, sayangnya, Raja terpilih yang baru jauh berbeda dengan raja sebelumnya. Cita-cita untuk menjadi lebih bahagia hanya di awal saja. Justru rakyat miskin makin merana.
Raja kedua memerintah dengan kejam dan diktator. Banyak rakyat kecil dan besar yang di dhalimi. Selain itu, Raja tersebut juga terkenal berakhlak buruk. Namun, tiba-tiba anugrah pun tiba, Raja sakit dengan tiba-tiba. Sakit yang serupa dengan raja pertama, dan saat itu bukan pula saat musim buah yang telah di tentukan sebagai obat satu-satunya.
Namun Allah berkata lain. Dengan kehendaknya Allah tumbuh kan buah tersebut. Alhasil, Si Raja itu sembuh dari penyakitnya. Sang Raja pun bahagia. Mendapat kesembuhan dari penyakitnya tidak serta merta membuat raja bersyukur dan merubah perilakunya, ia malah sewenang-wenang terhadap rakyatnya”

Cerita ini lalu dipotong oleh anak si nelayan

“ayah, mengapa raja yang baik hati itu dibuat susah hidupnya? Tapi raja yang kejam itu justru hidup dengan kesenangan. Kan ini tidak adil yah?”

Sang ayah pun lalu menjelaskan perihal sesuatu yang merisaukan hati anaknya tersebut dan bahkan merisaukan hati kita semua,

“ternyata Allah mempunyai maksud lain, Raja yang baik sengaja dibuat cepat meninggal karena penderitaan dan rasa sakitnya akan membayar dosa-dosa kecilnya selama di dunia. Tidak ada manusia yang sempurna. Jadi, ketika dia menghadap kepada Allah SWT, dia sudah dalam kondisi bersih, sebersih-bersihnya. Masuklah dia kedalam surga Allah. Allah rindu orang-orang yang berhati ikhlas. Pemimpin yang bijaksana, penguasa yang adil dan manusia yang berakhlak mulia. Dan untuk raja yang dhalim Allah sengaja menyembuhkannya, sebagai bayaran atas sedikit perilakunya yang ada baiknya, yang juga sedikit. Sehingga, kelak ketika dia menghadap Allah, haknya telah ditunaikan dengan cara memberinya kesembuhan. Namun, sayang setelah sembuh dia lupa membayar kewajibannya, dan hak orang-orang yang didhalimi. Sehingga, ketika dia menghadap Allah, yang ada hanya tubuh yang kotor, sekotor-kotornya. Tak ada celah kebaikkan sedikit pun yang membuatnya bisa dipertimbangkan untuk masuk ke surga. Tentang hal baik nya yang pernah di lakukan, Allah sudah bayar dengan kesembuhannya.
Lalu anak itu pun terdiam seraya takjub mendengar cerita kekuasaan keadilan Allah.

Demikian teman-teman, saya hanya ingin berbagi kisah ini agar kita semua selalu bersabar dan ikhlas. Percayalah, pasti akan ada kemudahan setelah kesulitan. :)
beautiw

3 comments:

Dika Restu Wulandari said...

ouwwww.....4 tumbs up fo u honeeey....kereeen...emng yak orang baik itu dipanggil Alloh duluan..smoga kita termasuk golongan orng2 yang diridhoi oleh Alloh..amiin :)

Pratiwi Utaminingsih said...

amiinnnnnn :)

Nelva Amelia said...

amin :)